Seorang lelaki datang kepada seorang ustaz, mengadukan persoalan keluarganya.
Lelaki: “Saya bosan di rumah sekarang.”
Ustaz: "Mengapa"
Lelaki: "Tiada yang menarik"
Ustaz: “Lalu engkau jarang berada di rumah”
Lelaki: “Ya”
Ustaz: “Anakmu berapa”
Lelaki: Dua, satu laki2 umur 5 tahu, satu lagi perempuan, berumur, tiga tahun”
Ustaz: Pernahkah engaku memperhatikan anakmu ketika sedang makan?”
Lelaki: “Tidak”
Ustaz: “Ketika sedang bermain-main”
Lelaki: “Juga tidak”
Ustaz: “Ketika tidur saat tengah malam”
Lelaki: Tidak
Ustaz: “Cuba lakukan itu”
Ustaz:
Cuba lakukan itu. Ketika engkau sedang memperhatikan, rasakanlah bahawa ia adalah anakmu, pelanjut denyut hidupmu, yang harus kau curahi cinta dan kasih sayang. Anak-anakmu itu adalah kurnia Allah untuk menyenangkan hatimu. Ketika ia makan, perhatikanlah bagaimana ia mengunyah rezeki yang dikirim Allah lewat tanganmu yang bekerja. Ketika ia tidur, perhatikanlah hidungnya yang mirip engkau, bibirnya yang mungkin mirip ibunya, dan perhatikanlah pula bagaimana desah nafasnya ketika menghirup dan menghembuskan udara. Itu semua filem indah yang disuguhkan Allah untukmu. Kalau engkau membiasakan melakukan ini sambil mengingat Allah, engkau akan mendapat nikmat ruhani yang tiada tara. Di antara orang yang sangat malang, ialah orang yang tidak bisa menikmati keindahan yang dipancarkan Allah melalui gerak dan tingkah laku anak-anaknya sendiri.
Dipetik dari Tulisan Zawawi Imran bertajuk "Kurnia Allah"
Puisi al - Ghazali
Kehidupan berlalu bersama waktu
Peristiwa terjadi setiap hari
Puaskan dirimu dengan hidupmu
Kamu pasti bahagia
Tinggalkan hawa nafsumu
Kamu pasti hidup merdeka
Betapa banyak kematian
Diantarkan emas, perak dan permata!
anda mungkin juga meminati:
No comments:
Post a Comment